Minggu, 25 Desember 2011

WANITA dan KALSIUM

Kecukupan Kalsium dan Vitamin D sejak muda menjadi hal penting yang harus diperhatikan jika ingin terhindar dari Osteoporosis. Bagi usia produktif 19-50 tahun, kecukupan kalsium adalah 1000  mg per hari dan kebutuhan Vitamin D adalah 200 UI (International Unit)
Di Indonesia, data Putlisbang Gizi Indonesia menyatakan 2 dari 5 perempuan di Indonesia (40%) berpotensi Osteoporosis.
"Ini terjadi karena sebagian besar perempuan Indonesia kekurangan kalsium 50% setiap harinya. Ini riset yang dilakukan Seameo Tropmed Regional Center for Community Nutrition, Universitas Indonesia dan University of Otago, Selandia Baru," ungkap  Vienno Monintja, Marketing Director PT. Fonterra Brands Indonesia dalan keterangan pada wartawan, Senin (28/11/2011).
Diungkapkan dari 1000 miligram kebutuhan kalsium harian, sebagian besar perempuan Indonesia hanya mengkonsumsi antara 270 hingga 500 miligram kalsium setiap hari.

BERBAHAYAKAH SUPLEMEN KALSIUM?
Dari hasil riset terbaru yang dilakukan oleh Women’s Health Initiative Calcium/Vitamin D Supplementation Study.[1] , suplemen kalsium ternyata bisa meningkatkan resiko terkena gangguan kardiovaskuler, kalsifikasi vaskuler, dan terbentuknya batu ginjal. Bahkan penelitian prospektif berskala luas yang dilakukan di Swedia, sebagaimana dipublikasikan dalam British Medical Journal [2] , sekalipun dikaitkan dengan kesehatan tulang, konsumsi suplemen kalsium berlebihan justeru merugikan.
The Institute of Medicine (IOM)[3], awal tahun ini merilis pedoman diet kalsium dan merekomendasikan diet yang dianjurkan untuk kalsium baik yang diperoleh dari makanan dan suplemen adalah 1000 mg per hari untuk wanita dewasa hingga usia 50 tahun dan 1200 mg per hari bagi wanita dewasa yang berusia di atas 50 tahun. The Institute of Medicine (IOM) juga menetapkan batas atas asupan kalsium bagi kelompok ini adalah 2000 mg per hari, mengingat resiko terbentuknya batu ginjal dan resiko kesehatan lainnya jika asupan kalsium terlalu tinggi.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam British Medical Journal meneliti hubungan antara asupan kalsium dan risiko patah tulang dan kesehatan tulang secara keseluruhan. Penelitian berskala luas ini melibatkan lebih dari 61.000 wanita, diikuti riwayat kesehatan tulangnya selama 19 tahun, dan menemukan total lebih dari 14.000 insiden patah tulang dan lebih dari 3800 insiden patah tulang pinggul. Karena riwayat kesehatan tulang diidentifikasi melalui register pasien, sehingga kekhawatiran adanya bias sangat minim. Studi ini menunjukkan bahwa hanya para wanita yang asupan kalsium dalam diet kurang dari 750 mg sehari, yang memiliki peningkatan risiko untuk patah tulang, dan terbukti asupan kalsium yang berlebihan tidak memberi manfaat untuk kesehatan tulang atau mengurangi resiko patah tulang. Dan untuk itu ditetapkan ambang batas asupan kalsium yang bermanfaat.
Para wanita yang asupan kalsium tertinggi (di atas 1100 mg per hari) memiliki sedikit peningkatan risiko untuk patah tulang pinggul. Yang terpenting dari penelitian ini adalah asupan kalsium yang lebih moderat yang terbaik untuk kesehatan tulang dan jika berlebihan justeru berbahaya. Karenanya asupan kalsium yang direkomendasikan adalah 1000-1200 mg total hari. Dengan asumsi wanita akan mendapatkan sekitar 700 mg per hari dari sumber makanan saja, bila memerlukan suplemen kalsium idealnya tidak lebih dari 500-600 mg. Faktanya, banyak wanita yang mendapat asupan kalsium yang sangat tinggi , sering 1200-1500 mg per hari hanya dari suplemen saja.
Jika mengacu pada penelitian terbaru di British Medical Journal, asupan suplemen kalsium yang moderatlah yang bermanfaat bagi kesehatan tulang. Dan sebaiknya para wanita mencoba mencukupi asupan kalsium sebanyak mungkin dari makanan sehari-hari. Beberapa sumber kalsium makanan terbaik adalah produk susu rendah lemak dan sayuran hijau, makanan yang difortifikasi seperti jus buah dan sereal yang diperkaya, dan jenis ikan yang memiliki tulang-tulang di dalamnya, seperti sarden dan salmon kalengan. Dan alangkah baiknya jika menyempatkan waktu untuk membaca label makanan agar membantu Anda memahami kandungan kalsium yang ada pada produk makanan yang dibeli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkeun yang mau komentar.. hayyoo dah jangan sungkan..
:)